Minggu, 24 Februari 2008

HARAP DALAM GELAP

HARAP DALAM GELAP

Sepasang kaki melangkah gontai
Berharap mendapatkan kembali penopangnya
Sepasang tangan mengepak perlahan
Berharap terbang menggapai rembulan
Sepasang mata mencoba menerobos pekatnya malam
Berharap menemukan secercah sinar di kegelapan
Sepasang telinga kaku terdiam
Berharap mendengar nyanyian surga
Sebuah lidah kelu membiru
Berharap meneriakkan bahasa kalbu
Seraut wajah tertunduk bisu
Berharap mampu menghentikan waktu


Aku...!
Akulah orang itu!!
Yang kehilangan penopang
Yang ingin terbang menggapai rembulan
Yang kehilangan lentera
Yang ingin mendengar kidung surgawi
Yang tak mampu lagi berkata-kata
Yang ingin menghentikan waktu...


Sebutir mutiara mengalir dari sudut mataku
Andai saja tidak ada perbedaan itu
Aku masih ingin bersamamu


Untukmu, yang telah mengijinkanku menyayangimu,,,
Untukmu, yang telah dengan tulus menyayangiku,,,
* **** *

1 komentar:

Damar Wijayanti mengatakan...

Kog d bait pertama yg kbayan bgt bc adalah sosok kuntil anak ya?tp tyata d bait kedua,jd jelas,,knapa kuntil anaknya jd kamu?!?!kan jd serem puisinya,udah bgs2 tentang kuntil anak..